Selasa, 25 September 2012

Soekarno "Senang Wanita"




Dalam tulisan ini saya akan membahas sekilas tentang Kehidupan Soekarno dan para wanita di sekitarnya dalam buku "Soekarno - Hatta Persamaan dan Perbedaannya" yang ditulis oleh Tamar Djaya diterbitkan tahun 1981. 
Ketika pertama kali membaca buku tersebut kesan yang pertama timbul adalah memang sangatlah menggoda, itu mungkin peribahasa yang cocok untuk menggambarkan perasaanku pada saat itu. Saya seolah terperangah oleh sisi lain tentang kehidupan Soekarno dan Hatta yang mungkin kebanyakan orang tidaklah tahu.  
Namun, dalam tulisan ini saya hanya akan mengutip Bagian kedua dalam buku tersebut yang berjudul "senang Wanita".  halaman 136 - 141.
Soekarno memanglah senang wanita, hal ini diucapkannya sendiri dalam bukunya yang ditulis oleh Cindy Adams, bahwa ia seorang  yang paling kuat nafsu sexnya. 
Benar juga bahwa Bung Karno paling senang wanita cantik. Jika ia berpidato diharuskan didepannya dideretkan wanita-wanita cantik, barulah inspirasinya berpidato terbuka. Kalau tak ada wanita, pidatonya tak bersemangat. kalau Bung Karno bepergian apakah didalam negeri apalagi diluar negeri, ia harus selalu ditemani wanita. Jika waktu berpidato atau waktu bagaimana juga ia melihat wanita cantik, tongkat komandonya menunjuk wanita itu, ajudannya harus faham. 
gadis-gadis senang pula dicium oleh Bung Karno. Bung Karno malah menyebut cium kebapaan tiap kali mencium gadis remaja. Pandai benar Bung Karno mengambil hati wanita. Baginya bukanlah suatu memalukan membicarakan pergaulannya dengan wanita itu.
Konon waktu di Rusia pernah Kruschov Kepala Negara Rusia itu memperlihatkan photo Bung Karno yang lagi asyik bermain wanita, setelah diberinya kesempatan bebas bermain wanita disuatu tempat tertentu. Rupanya permainan itu di foto diam-diam. Kemudian untuk mempergoki, Kruschov memperlihatkan foto itu kepad yang bersangkutan, Kruschov mengira dengan memperlihatkan foto itu, Bung Karno akan terkejut dan malu. Tentu Bung Karno akan takut kalau gambar itu diperlihatkan kepada orang lain. Supaya tidak sampai diperlihatkan kepada orang lain, maka Bung Karnoakan mengikuti apa saja kemauan komunis itu. Tapi apa reaksi Bung Karno ketika melihat gambar-gambarnya yang sedang beraduhai itu? Ia tertawa terkekeh-kekeh, bahkan langsung berkata : "Tolong bikinkan filmnya agak tiga biji, untuk dipertontonkan kepada wanita-wanita di Indonesia kelak". 
biasanya cara demikian dilakukan kepada pemimpin Indonesia yang lain, menyebabkan mereka terpaksa ikut kemauan komunis karena takut dipertontonkan gambarnya kepada bangsa Indonesia. Inilah "keistimewaan" Bung Karno. Terlalu banyak cerita-cerita tentang Bung Karno dengan wanita itu. 
Ditanya orang suami Cindy Adams : "Kenapa istri tuan mendapat hak menulis riwayat hidup Bung Karno demikian lengkapnya. Tentu Istri tuan banyak mendapat duit hasil honorarium buku tersebut. Padahal banyak orang Indonesia sendiri yang tentu lebih sanggup menulisnya. Tapi  Bung Karno memilih istri tuan, kenapa ya? "
"Istri saya cantik." jawab suami wanita Amerika itu ringkas. Ini berarti bahwa sebabnya proyek besar itu sampai diserahkan kepada istri Cindy Adams, tentunya sangat bersimpati kepada wanita itu. Ada pula cerita tentang Allan Pope, Penerbang Amerika yang telah diputuskan hukuman mati, karena menyerang Sulawesi dengan kapal terbang dari udara ketika terjadinya peristiwa Permesta yang bersejarah itu. Pope sedang berada di penjara, menunggu hukuman matinya. Istrinya dari Amerika datang dan memohon kepada Bung Karno supaya suaminya dibebaskan dari hukuman tersebut. Pope dibebaskan dan disuruh pulang kembali ke Amerika. 
Ada apa gerangan Pope dibebaskan begitu saja, padahal menjalani hukuman mati seberat itu, hukuman mati! Anda akan mengerti sendiri cerita ini dalam buku sdr. Cindy Adams oleh Bung Karno. Juga diceritakan dalam buku sdr. Sumarsono, bahwa banyak sekali orang-orang yang dituduh ikut PRRI di Sumatra ditahan di penjara termasuk penulis sendiri. Dikisahkan salah seorang pemimpin pemberontak itu, juga ikut ditahan bersama pemimpin lainnya. Tapi hanya beberapa hari saja, dan lantas dikeluarkan. Bebas dari tahanan. Sebabnya karena istri pemimpin itu sendiri datang kepada Bung Karno, memohon keampunan suaminya. Adapun para pemimpin lainnya lama sekali mendekam dalam tahanan. Karena istri mereka tidak datang minta keampunan. 
Apa yang terjadi antara Bung Karno dengan istri-istrinya itu, sampai suami mereka dibebaskan, mereka sendirilah yang tahu. KEGAGAHAN dan kegantengan Bung Karno, memang diakui dan patutlah wanita-wantia mereasa senang dengan dia. adapun Hatta walaupun ia bukan jelek, tetapi cukup manis pula, namun seleranya sendiri tak ada terhadap wanita untuk bermain-main itu. Bukanlah ia disebut pendeta oleh teman-temannya, akan tetapi seorang yang saleh dan tekun beribadah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar